Jelajah Pulau Dewata - Liburan ke Bali dengan Budget Minim

      Untuk sekarang, liburan sudah menjadi kebutuhan primer, bukan lagi sekunder. Penatnya aktifitas keseharian mendorong kita untuk memanfaatkan waktu senggang untuk liburan, namun tidak semua menghabiskan waktu senggangnya untuk berlibur, tergantung masing-masing orangnya.

Teruntuk saya, jelajah alam Indonesia menjadi fokus saya ketika memiliki waktu senggang, sebagai seorang pekerja kantoran yang siklus rutinitasnya terlalu membuat otak lelah.
Sekedar ingin berbagi pengalaman mengenai libur lebaran saya di Bali waktu lalu.
Perjalanan kali ini ditemani rekan saya, bernama Ayuk. Ini pertama kalinya kami berkunjung ke pulau Bali. Dengan berbekal tekad, nekad, dan sedikit modal haha.
Kami memilih rute darat, dimulai dari Pekalongan, lalu transit di Surabaya, berpindah dari stasiun Pasar Turi Surabaya ke stasiun Gubeng Surabaya, lanjut ke Banyuwangi. Sesampainya di Banyuwangi Kota, kami berjalan keluar yang kemudian bertemu dengan tiga rekan backpacker dari Jakarta, saat mampir makan di warung depan stasiun.
Kami berkenalan kemudian memutuskan untuk jalan bersama berhubung tujuan kami sama, yaitu pulau Bali.
Seberesnya kami makan, kami lanjut jalan kaki ke pelabuhan untuk menyeberang. Tarif penyeberangan sendiri Rp. 6.500,- per orangnya, biasanya setelah mengisi data dan membayar di loket, akan banyak calo yang menawari jasa bus untuk nanti kita jalan ke terminal Ubung atau Menguwi, pandailah untuk menawar, untuk harga normal kisaran Rp.60.000,-
Untuk durasi penyeberangan sekitar 45 sampai 60 menit. Catatan khusus bagi siapa saja yang akan masuk pulau Bali wajib membawa KTP berlaku.
Oh ya, untuk durasi dari pelabuhan ke terminal sekitar 3 jam.
saat berada di kapal ferry


Sesampainya di Bali, kami memutuskan untuk turun sebelum terminal, dan kami berpisah dengan rombongan bacpacker lainnya, kemudian kami menuju penginapan masing-masing berhubung waktu sudah malam. Saya beserta Ayuk menginap di daerah  Denpasar Selatan, sedang mereka menginap di daerah Jimbaran.

Keesokan harinya kami berencana untuk explore bersama, yaitu didaerah Bali Timur. Namun saat diperjalanan kami berpisah, karena motor salah satu dari mereka mengalami kendala.
Saya memilih ke Desa Wisata Penglipuran, dan mereka berencana berkunjung ke Pura Luhur Lempuyang sembari menunggu motor kembali jalan.
Desa Wisata Penglipuran sendiri merupakan desa yang berlokasi di Bangli, pada awal tahun 2016 desa ini dinobatkan menjadi desa terbersih di dunia, selain itu yang menjadi istimewa,.desa ini masih menjaga penuh adat istiadatnya. Pokoknya wajib berkunjung ke Penglipuran kalau berlibur ke Bali. Untuk tarif masuknya Rp.15.000,-
Desa Wisata Penglipuran

Selain itu, di desa Pelingpuran juga terdapat hutan bambu yang bisa kalian explore. Setelah dirasa cukup menjejejahi desa Penglipuran, kami lanjut berpindah tempat namun masih di daerah Bangli, yaitu Curug Tukad Cepung, dari Penglipuran menuju Tukad Cepung hanya berdurasi 30 menit. Untuk  tarif masuk ke Tukad Cepung Rp.15.000,-. Dari tempat parkir menuju ke curugnya hanya butuh tracking sekitar 10 sampai 15 menit menuruni tangga, perlu sedikit berbasah-basahan untuk bisa foto seperti foto saya berikut.

Wisata Curug Tukad Cepung

Kami menikmati curug ini hanya sebentar, sekitar 30-45 menit, karena ada satu wisata penutup yang harus kami kunjungi sebelum senja turun dan menyuruh kami pulang ke penginapan, yaitu Wisata Danau Batur. 
Dari Curug Tukad Cepung menuju Wisata Danau Batur butuh waktu sekitar 90 menit dengan jalan lurus nan mulus.
Sepertinya kami tiba di Wisata Danau Batur di waktu yang tepat, sore membuat pemandangan area Danau Batur menjadi sangat cantik. 

 
Danau Batur

Selain menikmati sore di pinggir Danau Batur, kami juga menikmati sunset di sabana dengan background Gunung Agung, sunset kali ini begitu luar biasa, cantik sekali dan kami menikmatinya.

Sunset Batur

Sepuasnya kami menikmati senja sebagai penutup hari, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalananan yaitu Ubud, tempat bermalam kami berikutnya. Dari danau Batur menuju Ubud lumayan jauh sekitar 90-120 menit, setibanya di Ubud jalan sudah macet karena ada persiapan untuk Upacara esok hari. Kebetulan saat kami di Ubud, bertepatan dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan .sehingga lumayan padat lalu lintasnya. Kami tiba di penginapan sekitar jam 8 malam, kami memutuskan beristirahat sembari menyiapkan energi untuk explore esok hari. 
Sasaran explore kami berikutnya yaitu di hari ketiga adalah Bedugul. Kami akan mengunjungi Danu Ulun Bedugul, yang membutuhkan waktu 2 jam bahkan lebih, perlu tenaga yang ekstra tentunya. 
Esok harinya sebelum kami berkendara menuju Bedugul, kami mampir ke Pasar Tradisional Ubud, disana ada beberapa buah tangan yang kami beli, tentunya dengan harga menawar terlebih dahulu, hehe. Lanjut kem Bedugul. Udara di Bedugul sangat dingin, karena merupakan dataran tinggi, sempat turun hujan waktu itu. Dan begitu banyak pengunjung selain kami. Untuk masuk kesini kita cukup bayar Rp.20.000,- per orangnya.

Danu Ulun Bedugul
                                                         
Seperti yang kita tau, cuaca tekadang tidak bisa diprediksi dan tidak selalu berpihak pada kita, hujan deras turun saat kami sedang asiknya menikmati siang hari disini. Begitu hujan reda, kami memutuskan untuk turun pulang, namun sampai dijalanpun hujan kembali turun, kami yang berkendara sepeda motor harus memakai mantel dan hati-hati.
Hari itu rencana kami selepas dari Bedugul ialah menikmati senja di Pantai Kuta, namun berhubung mendung dan gerimis, kami terpaksa beristirahat di penginapan ketiga kami di Kuta, sepertinya senja sedang enggan memunculkan parasnya.
Esok harinya kami bangun lebih pagi untuk bergegas menuju Sanur, kami lanjutkan untuk menjelajah Pulau Nusa Penida. Cerita backpacker kami di Penida akan saya jelaskan di laman berikutnya.
Kami mengexplore Penida hanya sehari semalam, keesokan harinya kami kembali tiba di Sanur dan melanjutkan perjalanan ke Wisata Pura Luhur Uluwatu, butuh waktu 2jam untuk sampai di wisata ini. Tarif masuk ke Uluwatu Rp.20.000,- sampai Rp.30.000,-


Wisata Pura Luhur Uluwatu    

Setelah kami puas mengexplore Pura Uluwatu, kami bergegas berpindah ke Pantai Dreamland, karena rekan backpacker kami yang tempo kemarin di depan stasiun sudah menunggu. Dari Pura Uluwatu menuju Pantai Dreamland hanya butuh waktu kurang lebih 30 menit. Tarif masuk ke pantai Dreamlamd hanya Rp.5.000,- untuk bayar parkir saja.

Pantai Dreamland

Lumayan lama kami menikmati kebersaman di Pantai ini, hingga jam 3 sore kami harus kembali berpisah, karena saya dan Ayu harus berpindah ke Pantai Balangan, yang jaraknya tidak begitu jauh dari Dreamland.

Pantai Balangan

Tarif masuk ke pantai ini cukup bayar parkir saja Rp.5.000,-.  Meskipun kami lumayan lama menikmati sore disini, namun sepertinya harapan kami untuk menikmati sunset disini belum terkabulkan, lagi dan lagi cuaca mendung, yang membuat kami memutuskan untuk kembali ke penginapan kami di Kita, sembari mempersiapkan diri dan perbekalan untuk dibawa pulang esok harinya. 
Tepat seminggu kami berlibur di Bali, kami harus kembali ke Pekalongan. Jum'at pagi jam setengah 5 pagi kami sudah bergegas menuju Pool Damri dengan menggunakan Grab, karena jadwal pemberangkat bis ialah jam 5 sore, sedangkan jarak dari Kuta ke Pool kurang lebih setengah jam, kami menggunakan bus dari Pool Damri menuju Terminal Jember, sesampainya di Jember sekitar jam 4 sore, lalu kami mencari bus ke Surabaya. Kami sampai di Terminal Bungurasih Surabaya jam 10 malam, kemudian kami berpindah dari Terminal ke Stasiun Pasar Turi, kami memilih tiket kereta untuk jam pemberangkatan jam 6 pagi menuju Semarang Poncol, hal itu membuat kami harus bermalam di stasiun hingga pagi hari, kemudian dilanjut berkereta dari Semarang dan berakhir di Pekalongan.
Rasanya kurang lama dan kurang maksimal kami menjelajah pulau Bali, karena masih banyak wisata di Bali yang sudah menanti untuk di explore. Namun rutinitas kami sudah menunggu di kampung halaman. 

Sekian berbagi ceritanya, semoga bermanfaat. Keep Explore, Stay Clean, Stay Green.
                                                    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menikmati waktu singkat di Nusa Penida

5 Destinasi Wajib jika Berkunjung ke Kebumen